Ibu *
Ibu…
Kumaha ridona anjeun
Parantos ngajaga diri abdi ti aalit
Tanpa menta bales jasa
Ibu…
Kumaha mulyana anjeun
Hiji waktu atawa jaga
Diri abdi insya Allah
Ngajawab pangorbanan anjeun
Ibu…
Kumaha ridona anjeun
Parantos ngajaga diri abdi ti aalit
Tanpa menta bales jasa
Ibu…
Kumaha mulyana anjeun
Hiji waktu atawa jaga
Diri abdi insya Allah
Ngajawab pangorbanan anjeun
Pasawahan ngaremplang
Caina cur-cor
Harerang mutuh endah
Di sawah alam gumawang
Hiliwir angin
Nebakan hate kuring
Nu pinuh kamelang
Lembur kuring
Hirup terus dina hate kuring
“Lo… masih ngecengin Theo,
“Ya iyalah! Lo tau
“Hah? Perfect kata lo? Gue ga salah denger neeh? Lo bilang tadi klo Theo tuh perfect? OMG…” Sysil dan Dea ngga percaya sama omongan Adis.
“Itu
“Lo nyadar
Begitulah setiap hari, ada saja yang mereka pertentangkan, terlebih yang paling sering jadi masalah adalah kebodohan Adis yang mengharapkan Theo sang ‘First Love’ nya waktu SD yang dipertemukan kembali di bangku SLTP.
k
“Al, gue pengen mulai nyoba ngelupain Theo” kata Adis pada Alsa, teman sebangkunya di kelas pada pelajaran Matematika.
“Hah??? Gue gak salah denger?” suara Alsa yang kelewat stereo membuat Pak Kumis-begitu anak-anak sering menyebutnya-sang guru terheran-heran, dan membuat suasana kelas menjadi riuh.
“
“Engga Pak, ngga ada apa-apa, kok!”
Alsa yang takut hal seperti tadi terulang, lalu menampung penasarannya hingga jam istirahat.
Setelah dinanti-nanti dengan penuh kesabaran, akhirnya jam istirahat pun tiba. Seperti biasa, Adis, Alsa, Sysil dan Deaberkumpul di kantin dan duduk di bangku pojok.
“Ehmmm… Dis, yang tadi di kelas lo omongin itu bener?” Tanya Alsa memecah penasarannya.
“Iya. Setelah gue piker-pikir, daripada gue terus menerus larut dalam mimpi dan berjuta harapan yang gak ada akhirnya dan gak mungkin terwujud, mendingan gue lupain aja! Dan yang paling penting, hal ini
“Lo yakin?” Tanya Alsa.
“Ya…selagi gue bisa gue akan berusaha!” jawabnya lagi.
“Tunggu…tunggu…tunggu… kalian berdua tuh dari tadi ini ngomong apa sih?” Tanya Dea layaknya orang bego.
“Iya perasaan dari tadi nggak ada judulnya dech! Mentang-mentang kalian sebangku!” dukung Sysil.
“Ups! Iya ya! Gue
“Klo Adis pengen nyoba lupain Theo!” sahut Alsa.
“OMG! Sumpeh lo?” serentak Dea dan Sysil sambil melotot kaget ke arah Adis.
“Jadi semudah itu Dis lo membuat suatu keputusan yang emang bener-bener mengagetkan!” Tanya Dea.
“Ya enggaklah! Gue juga mikirinnya berkali-kali dong!” jawab Adis lalu pergi memesan semangkok Mie Ayam dan The Botol kesukaannya.
“Syukurlah! Penyakit begonya udah berangsur-angsur sembuh.” Sahut Dea.
k
Akhirnya… setelah berhubungan kurang lebih empat bulan dengan Cynthia, Theo pun putus juga. Namun disisi lain, dengan penuh perjuangan, pengorbanan, keringat, darah, dan air mata (Cie… kayak perang dunia aja!), Adis pun berhasil melupakan Theo yang baginya sudah menjadi masa lalu itu.
“Ehmmm… gosipnya… Theo udah putus ama Cynthia.” Ucap Ririe yang baru datang saat itu. S Bigos yang hobi nyomblangin orang ini emang suka ceplas-ceplos klo ngomong.
“Yup! Dan katanya yang mutusinnya itu si Cynthia” sambut si Bigos yang satunya, Vika.
“Hebohnya lagi, Cynthia mutusin Theo langsung tanpa perantara!” Ririe membalas sambutan Vika.
“Iya. Kayak jual rumah aja tanpa perantara! Eh, lagian menurut gue sih, mereka berdua dari segi fisiknya aja udah kagak cocoklah! Bayangin aja deh! Masa cewenya lebih tinggi dari cowoknya! Berani-beraninya si Theo nembak Cynthia yang jangkis itu! Dasar dia emang gak pernah ngaca! Nggak punya kaca kali di rumahnya! Ntar deh klo gue punya duit, gue beliin dia kaca, biar dia tau diri!”
“Eh, kalian smua tau
“Ih… Cha! Penyakit ngga nyambung lo tuh kebangetan!!!” bisik Vika.
Tak lama kemudian, Adis and the gank datang. Mereka juga lagi pada ngomongin gosipnya Theo. Namun Adis tak menanggapinya dengan serius, malah dia sempet kasian juga sama yang baru putus.
k
Setelah lumayan lama ngejomblo, rupanya Theo mulai bosan juga. Tapi disisi lain, Adis yang udah tanggung berjanji sama dirinya sendiri, udah klop banget sama keputusannya.
Sampai pada suatu hari, setelah gossip putusnya Theo basi, ada gossip baru lagi tentang Theo, yaitu dia bakalan nembak seorang cewek yang nggak lain dan nggak bukan adalah Adis.
Tim redaksi majalah gossip pun telah berusaha mewawancarai Theo atas gosipnya ini.
“Theo, lo beneran ‘mo nembak Adis?” Tanya Ririe.
“Yup!” jawab Theo simpel.
“Kapan?” Tanya Ririe simpel pula.
“Yang pasti hari ini! Jangan lupa bikin laporan khusus dimajalah!”
“Jam berapa?”
“Ntar deh gue calling!”
Bel berbunyi tiga kali, tanda semua pelajaran hari ini usai, dan anak-anak berlarian pulang. Huh, kayak anak SD aja!
“Rie, panggilin Adis dong! Gue mau nembak doi sekarang!” sahut Theo.
“OK! Eh.. ngomong-ngomong pas acara penembakan entar, lo mau ngundang tim ‘Katakan Cinta’ nggak?” Tanya Vika setengah bercanda.
“Udah deh nggak usah ngagaring! Gue lagi deg-degan!” kata Theo setengah membentak.
“Lo nggak usah deg-degan! Pasti diterima kok!
k
Beberapa waktu kemudian, anak-anak yang akan menjadi saksi penembakan Adis, dan juga Tim Khusus Majalah Gosip, serta Theo dan Adis berkumpul di sebuah warung tempat anak-anak nongkrong sambil ngeceng.
“Dis… lo pasti udah tau maksud gue kesini. Gue sayang ama lo, Dis! Gue pengen lo jadi cewe gue! Lo mau nerima gue jadi cowo lo,
“Terima… terima…” sorak anak-anak pendukung Theo.
“Tolak… tolak… “ sorak anak-anak pendukung Cynthia dan Theo nyambung lagi.
“Oh My God!!!! Gue ngga tau harus ngomong apa! Gue masih ada feeling sama Theo, tapi gue udah terlanjur janji sama diri gue sendiri!!!” bisik Adis dalam hati.
“Dis, gimana? Lo nerima
“Sorry, tapi gue ngga bisa!!!”
“Hah? Kenapa?”
“Ehmm… gue udah tanggung janji!”
“Janji? Sama siapa?”
“Sama diri gue sendiri buat ngelupain lo dan ngga akan pernah sayang lagi sama elo!”
“Oh My God!!!!”
“Huuuuuhhh!!!!” sorak semua penonton.
Namun ini merupakan keputusan terbaik Adis. Ia mampu menepati janjinya pada dirinya sendiri. Teman-teman se-ganknya mengacungkan jempol! Adis tersenyum dan menarik napas lega. Hhhhhhkkk ***
(Balakbak)
Pagaweanna nyolokan liang ceuli, ngagere
Kabeukina -kabeukina parud kalapa digoreng, sarundeng (Dida D)
Ari itu budak jangkung anu kasep, Si Asep
Di sisina aya istri mani geulis, Si Neneng
Duanana-duanana papah sareng umat-imut, ngarendeng (Winda LA)
Buuk make jeli
Kabisana-kabisana ngaca wae dina eunteung, gumasep (Indri LD)
Beungeut hideung huntu nyenghol reujeung tonggar, Si Boneng
Gawena teh ngaheureuyan ka awewe, ngalonyeng
Ka lalaki-ka lalaki
Sarena teh siga cacing kapanasan, merengkel
Lamun nangtung-lamun nangtung henteu bisa ajeg jangkung, da beke (Hamdan)
Lamun budak hiji deui mah ngaranna, Si Komeng
Gawena teh unggal poe sok ngabodor, ngabojeg
Mun geus cape-mun geus
Cerpen Marina Savira
Amalia Fadhila Oktarina. Itu namanya. Gadis kelas 3 SMP yang sudah hampir menyelesaikan masa-masa SMP-nya di SMP BioSchool itu biasa dipanggil Lia. Dia sedang menghadapi ujian terakhirnya di sekolahnya.
Dia bertekad, ingin masuk SMA PumiceSchool yang terkenal. Lia memang bisa dikatakan calon murid SMA PumiceSchool. Dia adalah murid yang jenius kedua di sekolahnya. Meski sering main-main ke warnet, pelajarannya tidak pernah tertinggal.
Lia itu selera bertemannya agak aneh. Dia lebih suka bergaul dengan cowok, daripada dengan anak cewek yang ada di kelasnya yang centil-centil. Lia enggan bergaul dengan mereka. Takut dirinya yang tomboi menjadi feminin seperti teman-teman ceweknya yang ada di kelas.
Lia paling akrab dengan Derry Luthfi Fahrezi, biasa dipanggil Derry, tapi kalau di rumahnya, dia dipanggil Luthfi. Kepintarannya lebih tinggi dari Lia. Dialah murid paling jenius di sekolah. Dia tampan, pintar, baik, kaya, tapi sayang, dia itu narsis! Mereka sering digosipkan pacaran, tapi mereka selalu menyangkal gosip itu karena gosip itu sama sekali salah.
Ketika Lia dan Derry main Ragnarok di warnet, Lia sedang nggak mood main. Jadi, Derry main sendiri sambil menghiburnya. Saat Lia menonton Derry main, dia baru sadar kalau Derry adalah anak yang baik sekali. Karena saat Lia lupa bawa bekal, Derry memberikan sebagian bekalnya. Saat Lia tidak bisa menggantung atau menyimpan sesuatu di tempat yang tinggi, Derry membantunya. Saat Lia nggak mood seperti sekarang, Derry menghiburnya.
Akhirnya dia sadar, dia menyukai Derry. Lalu Derry bertanya, “Kok diem, sih? Bosen, ya?””Ah, nggak. Cuma agak capek,” jawab Lia. Dia agak salah tingkah di depan Derry. Lalu mereka membayar tagihannya lalu Derry mengantar Lia pulang.
*@*
Esoknya, di papan mading terpampang pengumuman kelulusan. Derry tampil sebagai juara pertama, sedangkan Lia kedua. Saat ijazah diberikan, tiba-tiba air mata Lia berlinang karena terharu melihat cowok yang disukainya memiliki nilai yang memuaskan. Entah kenapa Lia begitu terharu.
“Tadi kok kamu nangis?” tanya Derry setelah pembagian ijazah selesai.
“Nggak tau. Tiba-tiba aku rasanya pengen nangis,” jawab Lia.
“Tapi kamu nggak apa-apa, kan?” tanya Derry lagi.
“Bener, kok. Aku nggak apa-apa,” jawab Lia.
Mereka terdiam. Kehabisan topik. Lia ingin sekali mengutarakan perasaannya, tapi mau bagaimana lagi, Lia itu pemalu! “Derry... aku... aku suk...” ”Aku suka kamu, Lia. Sejak pertama kali kita ketemu. Awalnya aku kira kamu sama aja kayak cewek yang ada di kelas kita. Tapi kamu beda! Beda banget! Kamu tomboi, persis kayak cewek yang ada di pikiranku selama ini!” ujar Derry.
Lia berpikir. Gimana di tau aku mau ngomong apa?! Dia cenayang atau sejenisnya, ya?!
“Aku nggak mau kamu bilang suka sama aku duluan. Karena aku tahu kamu dibilang belagu sama anak lain yang ada di kelas. Gue kan cowok inceran. Hehehe...” ujar Derry kemudian.
Aku nggak habis pikir. Dia perhatian banget sama aku! Dia baik banget.... pikir Lia.
“Mungkin ini perjumpaan kita yang terakhir, Lia. Mungkin aku ‘gak akan dateng ke acara perpisahan sekolah. Karena aku harus mengurus kepindahanku ke New York,” kata Derry. Lia terperanjat, “New York? ‘Gak salah, tuh? Kenapa kamu harus sekolah di New York, Der?” tanya Lia sambil berkaca-kaca.
Derry tersenyum, “Ini perintah ibuku. Dulu almarhum ayahku sangat ingin punya anak yang bisa belajar ke New York. Tapi ayahku keburu meninggal sebelum salah satu anaknya bisa sekolah ke New York,”
Lia kecewa. Dia sangat berharap Derry mau datang ke perpisahan sekolah.
*@*
Di hari perpisahan sekolah di aula sekolah, Derry benar-benar tidak datang. Pesta perpisahan sekolah Lia tahun ini bergaya ala pesta dansa. SMP BioSchool mengadakan pesta perpisahannya dengan tema yang diberikan oleh Kepala Sekolah.
Di akhir acara tiba-tiba seseorang menepuk bahu Lia. Lia menoleh. Derry?! Kukira dia ‘gak akan dateng! pikir Lia, “Hai. Sori. Gue rada telat. Persiapannya makan waktu lama,” ujar Derry tersenyum. Duuh! Cakepnya cowok ini kalo tersenyum! pikir Lia.
Spontan Lia kaget, lalu memeluk Derry. Derry ternyata wangi banget! “Kok kamu nggak bilang-bilang kalo mau dateng, sih?” kata Lia sambil terus memeluk Derry, “Sori. Lupa. Pulsa HP-ku abis,” jawab Derry. Tiba-tiba datang teman-teman Lia yang centil dan belagu yang paling Lia benci, Nabila.
“Hai, Der! Kok kamu dateng ‘gak bilang-bilang ke aku?” ujarnya sok dekat sambil mengulang sedikit perkataan Lia. Iih!!! Amit-amit banget, sih nih cewek?! Udah dandanannya medok, nggak tau malu pula! ujar Lia dalam hati.
“Sori. Lo siapa, ya?” tanya Derry pura-pura nggak kenal. Tampang Nabila jadi seseram Medusa. Bahkan lebih seram! “Kurang ajar! Masa’ lupa ama cewek paling cantik di kelas, sih?!” ujarnya narsis.
“Yang gue tau, cewek paling cantik di kelas tuh yang namanya Amalia Fadhila Oktarina, deh. Bukan kamu. Kamu mah nggak cocok ama tuan Derry Luthfi Fahrezi ini!” kata Derry dengan tenang menyebut nama panjang Lia sebagai cewek tercantik di kelas.
Lia kaget. Dia dibilang cantik sama cowok paling cakep di kelas??? Itu perkataan yang sebetulnya paling Lia tunggu-tunggu dari mulut Derry! Lalu, karena kesal. Nabila pergi meninggalkan Lia dan Derry. Lalu mengalun lagu Brown Eyes -nya Destiny’s Child. Lagu favorit Lia!
“Aku nge-request lagu ini cuma buat kamu, Lia,” ujar Derry blak-blakan. Lalu Derry berlutut di depan Lia. Lia tertawa.
“Amalia Fadhila Oktarina,”
“Ya?” ujar Lia.
“Maukah kamu jadi pacarku?” tanya Derry sambil memberikan satu buket mawar merah.
Lia kaget bercampur senang, tapi bingung harus menjawab apa. Lalu Lia sudah memutuskan, “Derry, you’re so sweet... Manis banget... Oke! Aku mau jadi pacarmu!” jawabnya sambil menerima buket bung
Setelah itu Derry mengajak Lia berdansa. Setelah lagu berhenti mengalun, mereka berdua menghentikan dansa. Lalu Derry mencium tangan Lia. Lia tersenyum bahagia.
*@*
Lima bulan kemudian, Lia sudah resmi menjadi siswi SMA PumiceSchool. Dia tidak pernah mendengar kabar Derry di New York. Setelah itu, ada telepon dari David, temannya di SMP. Dia bilang akan ada reuni. Semua alumni wajib datang membawa pasangan sendiri-sendiri.
Lia sempat berpikir. Kalo semua alumni harus datang, berarti Derry akan datang. Tapi, sekarang Lia tidak begitu peduli dengan Derry lagi. Lia putus dengan Derry sebulan yang lalu.
Akhirnya waktu reuni telah datang. Lia datang dengan David karena David juga tidak punya pasangan. Sesuai dugaan, Derry datang membawa cewek New York bernama Emily Stewart. Dia memperkenalkan cewek itu kepada Lia, “Hai, Lia. Ini cewek gue. Namanya Emily,” ujarnya.
“Emily, this is Lia,””Hai! Derry sudah banyak bercerita tentang kamu,” kata Emily dengan bahasa Indonesia yang agak kaku. Sebetulnya, Lia sebal melihat Emily dekat-dekat dengan Derry. Tentu saja, Lia masih menyukai Derry! Akhirnya pesta reuni berakhir.
*@*
Lima tahun kemudian, Derry pulang dari New York. Dia pergi ke rumahnya, lalu bertemu ibunya, “Luthfi! Kamu sudah pulang! Kenapa kamu tidak bilang?””Maaf, bu. Luthfi lupa,” ujar Derry kembali. Setelah itu dia pamit untuk pergi ke rumah Lia.
Derry menekan bel rumah Lia. Lalu terdengar suara dari belakangnya, “Siapa, ya?” tanya suara itu. Derry menoleh. Ternyata itu Lia! “Derry?” tanya Lia setengah terkejut.
“Ternyata kamu masih ingat aku,” ujar Derry tenang.
Lia sangat bahagia sampai memeluk Derry erat-erat.
“Maaf, Lia. Ternyata Emily hanya menginginkan uangku, jadi aku putusin dia,” kata Derry.
“Tapi kamu mau, kan jadi pacarku lagi?” tanya Derry sambil melepas pelukannya.
“Tentu saja! Karena aku masih menyukaimu. Meski kau putusin aku, aku tetap suka kamu!” jawab Lia. ***
I LOVE ME
GIMANA JADI REMAJA PEDE 'N SMART
Judul Buku : I Love Me
Pengarang : Ron Herron & Val J. Peter
Penerbit : Kaifa For Teens
Ayo ngaku, pasti diantara kamu pernah ngerasain yang namanya gak pede en gak puas ama diri kamu sendiri. Mungkin kamu ngerasa gak ada apa-apanya dibanding cewe-cowo lain yang kamu anggap perfect banget. Don’t worry, banyak koq remaja lain (termasuk saya) yang mengalami hal sama! Mereka juga pusing ama penampilan luar, harus tampil lebih cantik or cakep lah, lebih keren lah, pokoknya fisik mereka harus tampil sempurna. Tapi, sayangnya, mereka gak pernah ngebenahin yang di dalam. But you know what? Beauty comes from the inside. Lagipula kecantikan fisik itu nggak bertahan sampai akhir zaman, kan? Apa yang ada di dalam diri kita, itulah yang abadi, en yang harus kita pelihara sebaik mungkin (weits…).
Nah, buku I Love Me ini bakal ngebimbing kamu supaya gak melulu nunjukkin penampilan fisik, sementara pikiran dan jiwa kamu nggak pernah dibenahin. Kamu juga diajak ngebahas pelak-pelik pergaulan en tentu saja, masalah jatuh cinta. Ketika banyak temen-temen kamu pacaran dengan macam-macam gaya yang mereka anggap trendy, kamu jangan cuman ikut-ikutan! Tentukanlah sikap yang tepat dalam menghadapinya. Buku ini bakal nolong kamu.
Semoga, habis baca buku ini, kamu akan lebih mencintai diri kamu sendiri dan sadar bahwa sebenernya kamu punya keindahan dari dalam dirimu. Dengan menyayangi diri sendiri, pastinya kamu akan memilih hal-hal yang baik dan sehat untuk kamu pribadi. Betul kan?
AKU SUKA BACA,BERMULA DARI BACA KOMIK
“Kenapa nggak baca?”
“Hari gini masih baca-baca? Enggak jaman banget lagi!”
Begitu jawaban sebagian temen-temen, ketika ditanya masalah baca
Kenapa ya, banyak orang-orang yang nggak suka baca buku?
Mungkin sebagian orang malas, dan sebagian lagi fhobia, takut dicap sebagai ‘Kutu Buku’ oleh temen-temennya. Padahal kita bisa banyak memetik manfaat dari buku-buku yang kita baca, asal kita mampu memilih-milih mana buku yang berguna dan mana yang tidak.
Buku itu ibarat makanan: yang baik memberi gizi untuk otak dan pikiran,sementara buku yang buruk bisa menjadi racun kehidupan. Tidak sedikit remaja yang terjerumus ke dunia hitam dan kriminal karena terpengaruh buku yang buruk, baik dari segi isinya maupun pesan-pesannya.
Aku pernah dengar perkataan orang bijak :” Dengan Baca Buku Kuasai Ilmu”
Lalu di sekolah, guru Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa membaca buku itu dapat meningkatkan kemampuan berbahasa seseorang. Makin banyak membaca buku, makin cerdaslah kita dibuatnya. Karena buku itu ibarat gizi bagi otak dan pikiran kita, maka dengan membaca buku, kesehatan otak kita terjaga dan tidak mudah pikun.
Hayo…. Siapa yang nggak mau cepet-cepet pikun?
Kalau kamu nggak mau cepet-cepet pikun, bacalah buku sebanyak-banyaknya.
Buku menjadi obat mujarabnya. Dengan gemar membaca dijamin kalian tidak akan cepet pikun dan otak selalu cerah cemerlang.
Aku mulanya gak suka baca. Apalagi kalau harus disuruh baca buku-buku dongeng, cerpen, atau novel yang super tebal. Wuihh…… males banget
Tapi belakangan aku mulai tertarik dengan bacaan yang berbentuk komik. Soalnya baca komik itu asyik banget dan mudah dicerna. Selain ceritanya bagus-bagus juga itu tuh, gambar-gambarnya menarik, sehingga mengundang selera baca. Kata orang baca komik itu gak bagus, tapi ada ahli yang mengatakan bahwa baca komik bisa menumbuhkan minat baca. Aku gak peduli dengan pendapat itu, yang penting aku suka dulu baca.
Dan, kini aku dapat rasakan manfaatnya, ternyata habis bosen baca komik aku jadi ingin juga baca buku yang lain. Dan akhirnya kucoba baca buku-buku cerita, lalu meningkat ke buku-buku pengetahuan, hingga kini aku suka baca apa saja, yang penting dapat memuaskan minat bacaku.dan merasakan manfaatnya.
Tentu saja membaca buku tanpa disertai berpikir, sama halnya dengan makan tanpa mengunyah. Makanya kalau baca buku itu, selain dibaca juga harus dicerna apa kandungan isi dari buku tersebut, jangan asal baca saja.
Kalo kalian mau nyoba-nyoba baca buku, boleh ikuti caraku .Coba dulu dari hal yang paling kalian sukai. Kalo sukanya baca komik, ya baca komik aja, seperti yang pernah aku lakukan. Nanti kalo minat kalian sudah tumbuh dan jadi kebutuhan, maka dengan sendirinya akan meningkat ke buku-buku jenis bacaan lainnya.Tapi ingat! Jangan keterusan jadi comicmaniac, sampai kamu lupa membaca buku jenis lainnya. Kalau sudah gemar baca komik, coba tingkatkan ke buku jenis novel misalnya. Pasti, kalau kamu sudah mendapatkan kenikmatan membaca novel kamu akan terus ketagihan. Nah, kalau udah ketagihan
Tapi….
“Wah,…… kayaknya gak niat deh!”
Kenapa gak niat?
Mestinya dicoba dulu. Mencoba hal yang baru yang bermanfaat itu, gak ada salahnya,
Lalu ada pula yang cari alasan….
“Buku-buku sekarang
Kalau itu yang jadi alasan, gak usah repot-repot. Kita
Nah,….. jadi membaca buku itu mudah,
Kalau kamu mau, gak sulit koq, tinggal kitanya aja yang mau berusaha.
Jangan jadikan alasan masalah keuangan jadi penghalang dan kendala.
Mulailah dari apa yang bisa kita kerjakan dulu.
Membaca…..membaca….lalu membaca!
Jadikan membaca sebagai kebutuhan hidup kita.
Marilah kita mulai dari diri kita sendiri untuk menggemari membaca buku ! ***